Rabu, 16 Januari 2013


PRINSIP – PRINSIP PENGAJARAN
            Setiap teorii belajar  mempunyai prinsip – prinsip belajar - mengajar sendiri, yang mungkinori yang  sama atau berbeda dengan teori yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar – mengajar di kelas, guru umumnya tidak meggunakan satu pendekatan ataupun metode mengajar, tetapi menggunakan beberapa metode, tetapi menggunakan beberapa metode.
            Ada beberapa prinsip pengajaran yang secara relatif digunakan secara umum di antaranya adalah prinsip : perkembangan, perbedaan individu, minat dan kebutuhan, aktivitas, serta motivasi.
1. Prinsip Perkembangan
            Siswa yang mengajar di kelas sedang berada dalam proses perkembangan, dan akan terus berkembang. Sehubungan dengan perkembangan ini maka kemampuan anak pada setiap jenjang usia dan tingkat kelas berbeda – beda. Anak pada jenjang usia atau kelas yang lebih tinggi, memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari yang di bawahnya. Pada waktu memilih bahan dan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan dan menyesuaikannya dengan kemampuan anak tersebut.
2. Prinsip Pebedaan Individu
            Seorang guru menghadapi 40 orang siswa di kelas, sebenarnya bukan hanya menghadapi ciri –ciri satu siswa, tetapi juga menghadapi 40 perangkat ciri – ciri siswa yang memiliki pembawaan yang berbeda, dan menerima pengaruh dan perlakuan dari keluarganya yang masing – masing juga berbeda. Dengan demikian adalah wajar apabila siswa memiliki ciri – ciri tersendiri.
            Pengajaran yang bersifat klasikal ini dapat disempurnakan dengan cara – cara sebagai berikut: pertama, dalam mengajar hendaknya guru menggunakan metode atau strategi belajar mengajar yang bervariasi. Sebab dengan variasi tersebut diharapkan beberapa perbedaab kemampuan anak dapat terlayani. Kedua, hendaknya digunakan alat atau media pengajaran. Penggunaan media  dan alat – alat pelajaran dapat membantu siswa –siswa yang mempunyai kelemahan – kelemahan tertentu. Ketiga, hendaknya guru memberikan bahan pelajaran tambahan kepada anak – anak yang pandai, untuk mengimbangi kepandaiannya. Bahan tambahan tersebut dapat berupa bahan bacaan, soal – soal yang harus dipecahkan dan sebagainya. Keempat, hendaknya guru memberikan bantuan atau bimbingan khusus kepada anak- anak yang kurang pandai yang dilaksanakan diluar jam pelajaran sekolah. Kelima, pemberian tugas – tugas hendaknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan anak.
3. Minat dan Kebutuhan Anak
            Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri – sendiri. Anak di kota berbeda minat dan kebutuhannya dengan anak di desa. Bahan ajaran dan cara penyampaian sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan anak. Walaupun hampir tidak mungkin menyesuaikan pengajaran dengan minat dan kebutuhan setiap siswa, sedapat mungkin perbedaan – perbedaan minat dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian. Sesuatu yang menarik minat dan dibutuhkan anak, akan menarik perhatiannya, dengan demikianmereka akan bersungguh – sungguhdalam belajar.
4. Aktivitas Siswa
            Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dalam pengajaran, siswalah yang menjadi subjek,dialah pelakukegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar , maka guru hendaknya merencanakan pengajaran,yang menutut siswa banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani banyak tugas.
5. Motivasi
            Setiap perbuatan,termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa motif. Motif atau biasa disebut doronganatau kebutuhan yang merupakan sesuatu tenaga yang berada pada diri invidu atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu guru harus dapat memotivasi siswanya agar siswanya bersemangat dalam belajar.