PRINSIP – PRINSIP PENGAJARAN
Setiap teorii belajar mempunyai prinsip – prinsip belajar -
mengajar sendiri, yang mungkinori yang sama atau berbeda dengan teori yang lain.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar – mengajar di kelas, guru umumnya tidak meggunakan
satu pendekatan ataupun metode mengajar, tetapi menggunakan beberapa metode,
tetapi menggunakan beberapa metode.
Ada beberapa prinsip pengajaran yang
secara relatif digunakan secara umum di antaranya adalah prinsip :
perkembangan, perbedaan individu, minat dan kebutuhan, aktivitas, serta
motivasi.
1. Prinsip Perkembangan
Siswa yang mengajar di kelas sedang
berada dalam proses perkembangan, dan akan terus berkembang. Sehubungan dengan
perkembangan ini maka kemampuan anak pada setiap jenjang usia dan tingkat kelas
berbeda – beda. Anak pada jenjang usia atau kelas yang lebih tinggi, memiliki
kemampuan yang lebih tinggi dari yang di bawahnya. Pada waktu memilih bahan dan
metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan dan menyesuaikannya dengan kemampuan
anak tersebut.
2. Prinsip Pebedaan Individu
Seorang guru menghadapi 40 orang
siswa di kelas, sebenarnya bukan hanya menghadapi ciri –ciri satu siswa, tetapi
juga menghadapi 40 perangkat ciri – ciri siswa yang memiliki pembawaan yang
berbeda, dan menerima pengaruh dan perlakuan dari keluarganya yang masing –
masing juga berbeda. Dengan demikian adalah wajar apabila siswa memiliki ciri –
ciri tersendiri.
Pengajaran yang bersifat klasikal
ini dapat disempurnakan dengan cara – cara sebagai berikut: pertama, dalam mengajar hendaknya guru
menggunakan metode atau strategi belajar mengajar yang bervariasi. Sebab dengan
variasi tersebut diharapkan beberapa perbedaab kemampuan anak dapat terlayani. Kedua, hendaknya digunakan alat atau
media pengajaran. Penggunaan media dan
alat – alat pelajaran dapat membantu siswa –siswa yang mempunyai kelemahan –
kelemahan tertentu. Ketiga, hendaknya
guru memberikan bahan pelajaran tambahan kepada anak – anak yang pandai, untuk
mengimbangi kepandaiannya. Bahan tambahan tersebut dapat berupa bahan bacaan,
soal – soal yang harus dipecahkan dan sebagainya. Keempat, hendaknya guru memberikan bantuan atau bimbingan khusus
kepada anak- anak yang kurang pandai yang dilaksanakan diluar jam pelajaran
sekolah. Kelima, pemberian tugas –
tugas hendaknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan anak.
3. Minat dan Kebutuhan Anak
Setiap anak mempunyai minat dan
kebutuhan sendiri – sendiri. Anak di kota berbeda minat dan kebutuhannya dengan
anak di desa. Bahan ajaran dan cara penyampaian sedapat mungkin disesuaikan
dengan minat dan kebutuhan anak. Walaupun hampir tidak mungkin menyesuaikan
pengajaran dengan minat dan kebutuhan setiap siswa, sedapat mungkin perbedaan –
perbedaan minat dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Pengajaran perlu
memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab
timbulnya perhatian. Sesuatu yang menarik minat dan dibutuhkan anak, akan
menarik perhatiannya, dengan demikianmereka akan bersungguh – sungguhdalam
belajar.
4. Aktivitas Siswa
Mengajar merupakan upaya yang
dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dalam pengajaran, siswalah yang menjadi
subjek,dialah pelakukegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam
kegiatan belajar , maka guru hendaknya merencanakan pengajaran,yang menutut
siswa banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani
banyak tugas.
5. Motivasi
Setiap perbuatan,termasuk perbuatan
belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa motif. Motif atau biasa disebut
doronganatau kebutuhan yang merupakan sesuatu tenaga yang berada pada diri
invidu atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan. Oleh
karena itu guru harus dapat memotivasi siswanya agar siswanya bersemangat dalam
belajar.